Adalah para mubalig Wali Songo yang berjasa dalam berdirinya Kerajaan Demak. Selama menyiarkan dan mengembangkan agama Islam, mereka berupaya memusatkannya di satu lokasi dan Demak adalah sentral yang kemudian dipilih di pesisir utara Jawa bagian tengah. L
antas, atas dukungan Wali Songo, khususnya Sunan Ampel, Raden Patah pun ditunjuk sebagai penyiar agama Islam di kawasan Demak. Tak hanya itu, Raden Patah juga membuka pesantren yang berlokasi di Desa Glagah Wangi.
— SEJARAH KERAJAAN SAMUDRA PASAI.
Samudra Pasai ialah sebuah Kerajaan pertama di Indonesia yang bernuansakan agama Islam. Letak kerajaan ini ada di daerah pesisir utara Pulau Sumatera, tepatnya di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Sebagai Kerajaan Islam tertua di Nusantara, Samudra Pasai kerap didatangi oleh berbagai penjelajah, sebut saja Ibnu Batutah dan Laksamana Cheng Ho. Sehingga tidak heran, Kerajaan Samudra Pasai memiliki banyak catatan sejarah di masa lalu.
Jauh sebelum Kerajaan Samudra Pasai didirkan, wilayah Pasai telah ditempati oleh penduduk Muslim yang pada mulanya adalah imigran dari Arab, Mesir, Persi, dan wilayah timur tengah lainnya.
- SEJARAH KERAJAAN TARUMANEGARA.
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu di Jawa Barat yang didirikan pada tahun 450 M. Nama Tarumanegara berasal dari kata“taruma” yang merupakan nama sebuah sungai yang membelah Jawa Barat yaitu sungai Citarum dan “negara” yang berarti kerajaan atau negara.
Ditemukannya komplek percandian yang luas yaitu percandian batujaya dan percandian cibuaya pada muara citarum diduga merupakan peradaban peninggalan kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh seorang raja yang bernama Pernawarman.
- SEJARAH KERAJAAN MELAYU
– Kerajaan ini terletak di wilayah pulau Swarnabumi atau Swarnadwipa, yang disebut dengan pulau emas dengan tambang emas dan pada awalnya mampu mengendalikan perdagangan.
Diketahui bahwa keberadaan kerajaan yang mengalami pasang surut dimulai di Minanga pada abad ke-7, di Dharmasraya pada abad ke-13 dan di Suruaso atau Pagaruyung pada awal abad ke-15.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan tentunya mudah untuk dipahami mengenai Sejarah Kerajaan Melayu beserta peninggalannya. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak secara bersam-sama.
-SEJARAH kerajaan pajajaran
Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan umat Hindu yang berdiri di wilayah Pakuan (sekarang adalah Bogor), tepatnya di Jawa Barat. Oleh karena itu, Kerajaan Pajajaran sendiri juga dikenal dengan nama Kerajaan Pakuan yang pada tahun 1030 Masehi sampai dengan tahun 1579 Masehi pernah menjadi ibu kota Kerajaan Sunda Galuh.
Pada saat itu orang-orang memiliki kebiasaan untuk menyebut suatu kerajaan dengan menggunakan nama Ibu Kota nya sehingga Kerajaan Sunda Galuh lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Pakuan Pajajaran atau Pajajaran saja.
Asal Muasal Berdirinya Kerajaan Pajajaran Sejarah menyebutkan bahwa awal berdirinya Kerajaan Pajajaran ini adalah pada tahun 923 dan pendirinya adalah Sri Jayabhupati. Bukti-bukti ini didapat dari Prasasti Sanghyang berumur 1030 Masehi yang ada di Suka Bumi.
Lebih lanjut, rupanya Kerajaan Pajajaran ini didirikan setelah perpecahan Kerajaan Galuh yang dipimpin oleh Rahyang Wastu. Saat Rahyang Wastu meninggal maka Kerajaan Galuh terpecah menjadi dua. Satu dipimpin oleh Dewa Niskala dan yang satunya lagi dipimpin oleh Susuktunggal. Meskipun terpecah menjadi dua namun mereka memiliki derajat kedudukan yang sama.
Asal muasal Kerajaan Pajajaran dimulai dari runtuhnya Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400 masehi. Saat itu Majapahit semakin lemah apalagi ditandai dengan keruntuhan masa pemerintahan Prabu Kertabumi atau Brawijaya ke lima, sehingga ada beberapa anggota kerajaan serta rakyat mereka yang mengungsi ke ibu kota Galuh di Kawali, wilayah Kuningan, di mana masuk provinsi Jawa Barat. Wilayah ini merupakan daerah kekusaaan dari Raja Dewa Niskala.
Perkembangan Kerajaan Kediri
Pada awal Sejarah Kerajaan Kediri atau Panjalu sebenarnya tidak terlalu diketahui dan pada prasasti Turun Hyang II tahun 1044 yang dibuat Kerajaan Janggala hanya menceritakan tentang perang saudara dari kedua kerajaan peninggalan Airlangga tersebut. Sejarah dari Kerajaan Panjalu baru mulai terkuak saat Prasasti Sirah keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa ditemukan. Dari beberapa raja sebelum Sri Jayawarsa hanya Sri Samarawijaya saja yang sudah diketahui, sementara untuk urutan raja sedudah Sri Jayawarsa diketahui secara jelas lewat beberapa prasasti yang akhirnya ditemukan. Kerajaan Panjalu yang berada di bawah pemerintahan Sri Jayabhaya bisa menaklukan Kerajaan Janggala dengan semboyan yang ada pada Prasasti Ngantang tahun 1135 yakni Panjalu Jayati, atau Panjalu Menang.
Di maa pemerintahan Sri Jayabhaya tersebut, Kerajaan Panjalu memperoleh masa kejayaan dan wilayah kerajaan tersebut adalah seluruh Jawa dan juga beberapa buah pulau Nusantara dan juga mengalahkan pengaruh dari Kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Bukti ini semakin diperkuat dengan kronik Cina yang berjudul Ling wai tai ta dari Chou Ku fei pada tahun 1178. Dalam prasasti tersebut dijelaskan jika menjadi negeri paling kaya selain Cina secara berurutan merupakan Arab, Jawa dan juga Sumatra dan pada saat itu yang berkuasa di Arab adalah Bani Abbasiyah, sementara di daerah Jawa merupakan Kerajaan Panjalu dan di Sumatra adalah Kerajaan Sriwijaya,
SEJARAH KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 400 Masehi di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kutai sendiri sebenarnya merupakan nama yang diberikan oleh para ahli yang diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi keberadaan kerajaan tersebut. Hal itu karena tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan memang informasi yang diperoleh juga sangat terbatas.
Dari prasasti yang ditemukan hanya menyebutkan tentang upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke 4 M. Selain prasasti, juga terdapat 7 buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah kerajaan Kutai. Yupa merupakan tugu batu yang memiliki fungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para brahman atas kedermawanan Raja Mulawarman yang telah mendermakan sebanyak 20000 sapi kepada kaum brahmana. Dalam agama Hindu sapi merupakan hewan yang disucikan dan tidak boleh disembelih seperti kurbannya umat Islam .
-Pada sekitar abad ke 16 berdirilah kerajaan Islam di Tatar Pasundan tepatnya di propinsi Banten Indonesia. Kerajaan Islam tersebut adalah Kerajaan Banten yang hampir selama 3 abad mampu bertahan hingga mencapai kejayaan.
Wilayah kerajaannya meliputi sebelah barat dari pantai Jawa sampai ke Lampung. Kesultanan Demak sangat berperan aktif dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.
Pada masa kejayaan pemerintahan Banten ini datanglah penjajah dari negara Eropa sambil menanamkan pengaruh buruknya.
Perang antar saudara dan persaingan kekuatan global sering terjadi dalam memperebutkan sejumlah perdagangan dan sumber daya manusia. Selain itu ada rasa ketergantungan akan persenjataan sehingga melemahkan hegemoni kerajaan Banten atas wilayahnya.
Pada abad ke 16 di Sulawesi Selatan terdapat dua kerajaan, yaitu Goa dan Tailo. Kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Goa-Tailo, atau Makasar dengan ibu kota sombaopu, sebagai kerajaan Islam pertama di Sulawesi. Raja-rajanya ialah :
Raja Goa Daeng Manribia dengan gelar Sultan Alaudin. Mangkubuninya adalah raja Tailo Karaeng Matoaya bergelar Sultan Abdullah
Sultan Hasanuddin, masa pemerintahannya mencapai puncak kejayaan